Friday, April 20, 2007

Perempuan Tangguh

gambar ini sekadar ilustrasi ------------>

Seorang penjual ayam di Pasar Kebayoran Lama bercerita tentang kelima anaknya. Terdengar nada bangga di sana. Terselip juga sedikit haru. Di usianya yang hampir 50 tahun, dia tetap gigih dan berbagi semangat dengan sang suami untuk mengais rezeki. Punya lima anak di masa seperti skarang ini emang ga gampang. Serba mahal. Pastinya, butuh uang buanyak untuk biaya sekolah dan keperluan ini itu.
Gue cuma jadi pendengar yang baik saat dia cerita. Mengangguk dan kadang sdikit memberi komentar. Binar di matanya bikin gue hanyut dalam kisah. "Anaknya yang pertama umur berapa, Bu?" Dia jawab, "Seumuran ma embak kayaknya." (00o..semuran ma gue ya..)
Trus, si ibu lanjutin ceritanya. Anak pertamanya itu dah kerja di sebuah perusahaan. Jadi salah satu staf bagian keuangan. Dia lulusan S1 Akuntansi di sebuah universitas. Anak keduanya juga dah kerja di salah satu hotel di Jakarta. Dia lulus dari D3 pariwisata. Anak ketiganya, masih kuliah di USNI (deket ktr gue) di Kebayoran Lama. Anak keempatnya, sekolah di STM Triguna. Dan si bontot masih SMP. "Saya sih cari duit emang buat anak. Bapaknya cuman lulus SD. Saya engga' pengen anak saya bodo kaya orang tuanya."
Si ibu (dan si bapak-red) ternyata ga tanggung-tanggung biayain sekolah en kuliah anak-anaknya. Di balik kesederhanaan yang menyelubungi, mereka masih bisa nge-les-in anaknya. Mulai dari kursus komputer sampe selesai les bahasa Inggris di LIA. Belom lagi, anak keduanya itu juga ikut les bahasa Mandarin dan Jepang. "Biar ga malu-maluin kalo dia lagi layanin tamu asing," katanya.
Demi anak-anaknya, si ibu ini rela bermandi keringet. Kulit juga jadi item kena panas matahari seharian, plus bau pasar yang aduhai itu. Tapi, dia ga keliatan capek tu. Tetep powerful. Buktinya, dia masih kuat gotong2 ember gede isi sisa ayam yang baunya ga kalah uhuy itu, hehehe. Beda banget sama gue yang udah berkunang-kunang (mungkin juga karena aromanya itu lho, maaf..) setelah pulang kerja. Liat, betapa gigihnya perjuangan seorang perempuan. Si ibu ini hanya salah satunya. Semoga, nanti, gue juga bisa jadi ibu yang kuat untuk anak-anak gue.. Semoga

1 comments:

brainwashed said...

jadi inget lagu "kasih ibu.. kepada beta.. tak terhingga sepanjang masa.. hanya memberi.. tak harap kembali.. bagai sang surya menyinari dunia".. (gila! berkaca2 jg mata gw nyanyiin lagu ini, skrg)

Post a Comment

 
© free template by Blogspot tutorial