Surat Cinta

“Kata mereka diriku S’lalu dimanja

Kata mereka diriku S’lalu ditimang

Nada-nada yang indah S’lalu terurai darimu

Tangisan nakal dari bibirku Takkan jadi derita-mu

Tangan halus dan suci

T’lah mengangkat tubuh ini

Jiwa raga dan seluruh hidup

Telah dia berikan

Oh… bunda ada dan tiada

Dirimu-kan selalu ada di dalam hatiku”

Begitu sepenggal lirik lagu BUNDA yang dinyanyikan suara khas Melly Goeslaw. Harmoninya pas, lirik lagunya simple tapi dalem, dan sangat menggambarkan sosok seorang ibu. Ibuku dan mungkin ibu-ibu yang lain. Suara mendayu Melly seakan mengajak kita kembali ke masa kecil saat masih dibuai Ibu, yang kehangatannya sampai sekarang pun masih menjalar ke sekujur tubuh.

Selamat hari ibu mamaku sayang..
Ucapan selamat bukan cuma manis mulut setiap tanggal 22 Desember. Bukan juga sekadar kartu bergambar lucu atau sebuket bunga carnation warna-warni yang dihias pita. Lebih dari itu. Setelah melahirkan, lalu menyayangi, merawat, membimbing, mendidik anakmu yang (agak) badung ini, mama.. aku ga bakal membalas air susumu dengan air tuba. Kalo inget dulu, fufufufufu... Untung mama orangnya sabar dan yang pasti supermom karna dia sanggup ngehadapin 5 jin iprit berwujud manusia yang kelakuannya najong-najong.

Setelah gue beranjak gede, mama ga lagi hanya berperan sebagai mama. Nyokap gue lumayan gaul loh.. Waktu gue SMA, kami toning rambut dengan warna saya, yang kata temen gue, si Jawa yang medok banget itu kalo ngomong, rambut gue jadi kaya karatan. Mama juga asyik aja waktu sering dipanggil ke sekolah karna gue “digencet” sama guru BP. Perannya yang lain: seperti sahabat, temen jalan-jalan en shopping, temen curhat biarpun kadang sering keceplosan karna saking inosennya. Mama is my everything.. Thank u so much..

With love, ur daughter